Ekspansi Bisnis Dan Contohnya
Persiapkan Modal yang Diperlukan Selama Proses Ekspansi
Modal usaha tentunya akan diperlukan dalam melakukan kegiatan ekspansi. Modal ini sendiri diperlukan untuk menyewa ataupun membuat gedung baru, membeli toko online, juga menggaji karyawan, membangun toko fisik hingga membangun pabrik produksi ataupun gudang.
Modal tersebut juga bisa saja kamu dapatkan dari profit proses penjualan. Selain itu kamu juga bisa melakukan pinjaman modal. Mengajukan pinjaman modal usaha tak selamanya mengindikasikan bahwa bisnis tidak sehat atau tidak mampu melakukan ekspansi. Terkadang, mengajukan pinjaman modal usaha juga diperlukan oleh pebisnis untuk mengatur aliran arus kas keuangan perusahaan.
Banyaknya kegiatan yang kemudian dapat dilakukan melalui cara ekspansi bisnis, mulai dari membuka sebuah cabang baru, juga membangun kerja sama dengan perusahaan lain, membuat produk baru, hingga melakukan peningkatan pemasaran dan masih banyak lagi. Salah satu contoh ekspansi bisnis ialah:
Demikian pembahasan tentang pengertian ekspansi hingga contoh ekspansi. Semoga semua pembahasan di atas bisa bermanfaat sekaligus menambah wawasan bagi Grameds.
Perbarui Sistem Penjualan
Dengan meningkatnya volume penjualan akibat ekspansi bisnis, perusahaan perlu memastikan bahwa sistem dan distribusinya siap untuk mengatasi pertumbuhan yang lebih besar.
Meningkatkan sistem penjualan akan membantu perusahaan menghadapi tuntutan dari pelanggan baru dengan lebih baik.
Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti
Menurut Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti, ekspansi merupakan bentuk ekspansi usaha dengan cara menambahkan modal, menambahkan kapasitas, juga menambahkan unit untuk memenuhi kebutuhan produksi berbeda, dan mengakuisisi (merger) dengan beberapa perusahaan lain.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya ekspansi adalah suatu strategi untuk memperluas bisnis. Oleh sebab itu, dalam penerapannya tidak bisa dilakukan secara sembarangan, perusahaan harus menyesuaikan dengan kebutuhan bisnisnya.
Dengan perencanaan yang matang kemudian akan turut membantu meminimalisir risiko kegagalan ekspansi, seperti diantaranya pada kerugian finansial, manajemen yang tak efektif, ketidakstabilan, dan lain sebagainya.
Selain itu, ekspansi itu sendiri memiliki beberapa jenis, antara lain:
Jenis pertama dari ekspansi adalah merger dimana dua atau lebih perusahaan digabungkan menjadi satu perusahaan. Jenis ini sendiri dilakukan sebagai salah satu upaya dalam memperluas bisnis. Perusahaan yang lebih dominan akan tetap menjaga identitas perusahaannya, sedangkan perusahaan lainnya identitasnya akan menjadi tidak jelas. Sebelum melakukan merger, penting untuk mengetahui reputasi dari perusahaan yang akan digabungkan. Merger itu sendiri bisa dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu diantaranya:
Tujuan akuisisi dalam ekspansi adalah menambah pemasukan perusahaan. Akuisisi sebagai suatu proses take over ataupun pengambilalihan kepemilikan saham ataupun aset perusahaan yang digerakkan oleh satu ataupun sekelompok investor tertentu.
Tujuan akuisisi adalah sebagai bentuk ekspansi dengan menambah pemasukan perusahaan ataupun untuk meningkatkan income dari sektor lainnya. Mungkin saja sebuah perusahaan kemudian akan mengakuisisi produsen bahan baku agar nantinya perusahaan tersebut dapat terus mempertahankannya.
Jenis merger berikutnya adalah hostile takeover dimana dalam melakukan akuisisi secara paksa yang dilakukan ke suatu perusahaan. Dengan kata lain, seorang pebisnis kemudian akan membeli saham dari perusahaan lain. Hal ini sendiri dilakukan ketika pemilik saham membuka penawaran kepada bisnisnya.
Kemudian, saham ini akan diakuisisi dengan harga yang lebih tinggi dari harga pasar. Selain itu, perusahaan juga akan langsung beralih kepemilikan, biasanya yang terjadi adalah perubahan manajemen serta karyawan secara menyeluruh.
Leveraged buyout dari ekspansi kemudian membutuhkan modal yang besar. Leveraged buyout adalah suatu upaya untuk memiliki bisnis dengan cara meminjam uang serta melakukan pembelian. Ekspansi jenis ini bisa dikatakan salah ekspansi yang akan mengeluarkan modal yang cukup banyak. Tentunya hal ini karena uang atau modal yang didapatkan dengan cara berhutang kepada pihak lainnya.
Leveraged Buyout (LBO)
LBO dalam ekspansi bisnis adalah ketika sebuah perusahaan dibeli menggunakan utang yang signifikan.
Setelah akuisisi, perusahaan tersebut akan menggunakan laba yang dihasilkan untuk membayar utang tersebut.
Contohnya adalah ketika perusahaan P dibeli oleh perusahaan Q menggunakan pendanaan dari utang.
Hostile takeover terjadi ketika perusahaan mencoba untuk mengakuisisi perusahaan lain tanpa persetujuan manajemen yang ada. Upaya ini biasanya dilakukan melalui pembelian saham di pasar terbuka.
Contoh hostile takeover dalam ekspansi bisnis adalah ketika perusahaan R mencoba untuk membeli saham perusahaan S tanpa sepengetahuan manajemennya.
Berbagai Tahapan yang Harus Dilakukan untuk Melakukan Ekspansi Bisnis
Membuat produk atau layanan terbaru
Strategi yang pertama adalah membuat produk atau layanan terbaru saat bisnis mulai berkembang dengan jumlah konsumen yang signifikan.
Tidak ada salahnya mencoba untuk memperluas portfolio produk atau layanan yang sudah ada. Namun, kamu perlu melakukan riset dan analisis pasar untuk mengetahui apa yang diinginkan oleh konsumen.
Tujuan Ekspansi Bisnis
Tujuan utama dari ekspansi bisnis adalah untuk mencapai pertumbuhan perusahaan dan meningkatkan keuntungan.
Namun, terdapat pula beberapa tujuan krusial mengapa perusahaan melakukan ekspansi, di antaranya yaitu:
Apa saja strategi ekspansi bisnis?
Setelah memahami tujuan, jenis, dan risikonya, tentunya ekspansi bisnis membutuhkan strategi agar sukses.
Ada banyak strategi ekspansi bisnis yang bisa kamu pilih. Beberapa di antaranya adalah berikut ini!
Temukan Target Pasar Baru
Mengidentifikasi pasar baru sesuai dengan karakteristik produk atau layanan, akan membantu perusahaan dalam mencapai konsumen yang lebih tepat sasaran.
Modal yang harus keluar
Memperluas bisnis tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Mulai dari tambahan gaji karyawan yang semakin banyak, sampai produksi yang semakin besar.
Pemilik bisnis perlu modal tambahan yang lebih besar melalui pendanaan investor atau mengajukan pinjaman dana.